Pemanasan global dan
perubahan iklim menjadi perhatian para pemimpin dunia, sehingga berbagai
pertemuan dalam rangka membahas kerja sama pelestarian lingkungan terus
dilakukan. Masalah pemanasan global dibahas di konferensi tingkat
dunia, antara lain di KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark,
Desember 2009. Dalam konferensi itu Presiden SBY dengan tegas menyatakan
komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26
persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional
pada tahun 2020.
Dengan penetapan
target ini pemerintah telah menetapkan pelestarian lingkungan sebagai
salah satu program prioritas nasional. Untuk mewujudkan target
pengurangan emisi tersebut, Indonesia gencar melakukan penghijauan
melalui penanaman pohon baik di kawasan hutan maupun luar kawasan hutan.
Melalui program One Man One Tree
(OMOT) tahun 2009, Indonesia telah berhasil menanam 251,6 juta pohon,
melebihi dari target 231, 8 juta. Gerakan penghijauan bumi Indonesia
semakin gencar dilakukan dengan dicanangkannya Penanaman Satu Miliar
Pohon (One Billion Indonesian Trees/OBIT) pada tahun 2010.
Untuk menyukseskan OBIT, pemerintah melaksanakan program Kebun Bibit
Rakyat (KBR) dengan anggaran Rp 500 miliar, penanaman dalam rangka
rehabilitasi hutan dan lahan gambut, penghijauan lahan kritis di luar
kawasan hutan, penanaman hutan kota, dan penanaman hutan mangrove.
Untuk program OBIT telah ditanam 610 juta pohon pada November 2010.
Sedangkan untuk gerakan perempuan tanam pohon telah ditanam 41 juta
pohon dari target 20 juta pohon.
Gerakan
nyata dalam pelestarian lingkung–an membuat dunia internasional menaruh
kepercayaan terhadap Indonesia. Hal ini ditandai dengan komitmen
negara-negara maju untuk mendukung Indonesia dalam pelestarian
lingkungan dengan nilai 4,5 miliar dolar AS di Pertemuan Paris untuk
aksi REDD+(Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) dari 2010 sampai 2012. Selain itu, Norwegia dan Indonesia juga telah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI), di mana Norwegia berkomitmen memberikan bantuan 1 miliar dollar secara berkelanjutan.
Penghijauan di Pandeglang
Salah
satu daerah yang gencar melakukan penghijauan adalah Kabupaten
Pandeglang, Banten. Dalam rangka menyukseskan OMOT dan OBIT Pemkab
Pandeglang melaksanakan sosialisasi kegiatan program kepada masyarakat,
pihak swasta, dan melaksanakan penanaman baik yang bersumber dari
bantuan pemerintah, swasta dan swadaya masyarakat. Adapun pohon yang
ditanam adalah albazia, trembesi, Acc. Mangium, bungur, sukun, manglid,
gmelina, kenari, mahoni, tanjung, pulai, sobsi, mangga, lengkeng,
durian, sawo kecik, kakao, kelapa, jambu air, alpukat, rambutan, dan
lain-lain.
Pada tahun 2009 realisasi
penanaman OMOT sebanyak 3.042.326 pohon dari target 2.500.000 pohon
yang sumber bibitnya berasal dari APBN, APBD dan swadaya
masyarakat/swasta.
Pada tahun 2010
telah dilaksanakan penanaman pohon sebanyak 1.301.779 pohon dengan
sumber bibit berasal dari APBN (Kementerian Kehutanan), APBD Kabupaten
Pandeglang, dan swadaya masyarakat/swasta. Anggaran berasal dari DAK
Kabupaten Pandeglang Rp 877.300.000, dana pendamping Rp 87.730.000, dan
dana penunjang sebesar Rp 71.546.000.
Sebelumnya
pada periode 2004 – 2008 Dinas Kehutanan Kabupaten Pandeglang telah
melaksanakan penanaman pohon, yakni tahun 2004 sebanyak 1.276.000
pohon, tahun 2005 sebanyak 374.000 pohon, tahun 2006 sebanyak 267.070
pohon, tahun 2007 sebanyak 2.420.000 pohon, dan tahun 2008 sebanyak
220.000 pohon.
DAK dari Kementerian
Kehutanan tahun 2010 dipergunakan untuk kegiatan vegetatif, yaitu
pembuatan hutan rakyat seluas 400 ha yang antara lain berlokasi di Desa
Cipinang, Desa Sukasaba, Desa Curuglanglang, Desa Panacaran, Desa
Munjul, Desa Ramea, dan Desa Sukasari.
DAK
dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2010 sebesar Rp 742.700.000
digunakan untuk program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup; Peningkatan kualitas lingkungan hidup terutama air (bidang
lingkungan hidup); Pengadaan sarana dan prasarana laboratorium
lingkungan hidup, pengadaan pembuatan papan informasi lingkungan dan
pengadaan sumur resapan.
Pada tahun
2010 Pandeglang mendapat dana Rp 1,25 miliar untuk program KBR yang
dipergunakan untuk penyediaan 1,25 juta bibit di 25 desa, antara lain
Desa Cibaliung, Desa Sukajadi, Desa Ciburial, Desa Teluk Lada, Desa
Tegalwangi, Desa Katumbri, dan Desa Saketi.
Upaya
yang dilakukan Pemkab Pandeglang dalam memotivasi masyarakat untuk
mencintai lingkungan di antaranya melaksanakan Program Adiwiyata untuk
tingkat SD, SLTP, dan SLTA, serta sosialisasi peran serta masyarakat
dalam mengelola ruang terbuka hijau. Di samping itu dalam rangka
memperingati Hari Lingkungan Hidup, Kantor Lingkungan Hidup mengadakan
lomba pidato bertema lingkungan hidup dalam bahasa Inggris dan lomba
fotografi bertema lingkungan.
Salah
satu sekolah yang berprestasi dalam penghijauan adalah SMAN 4 Pandeglang
yang meraih juara Adiwiyata Mandiri tingkat SLTA tingkat nasional tahun
2009 sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Setiap siswa baru
diwajibkan membawa sebatang bibit pohon. Di sekolah ini terdapat 250
jenis pohon, di antaranya abasia, jati, mahoni, dan duwet. Di sekolah
ini juga terdapat hutan sekolah seluas 3 ha yang ditanami aneka pohon. (Massi & Arif Rahman Hakim)
sumber : http://www.setkab.go.id/pro-rakyat-1529-penghijauan-bumi-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar